Monday, July 28, 2008

Iwoth dapet artikel bagus dari TRENdigit@l tentang tips membeli kamera digital. Artikel tersebut cukup bagus untuk dijadikan referensi saat kita berburu kamera digital.

berikut detail artikel tersebut:

Apapun jenis kameranya - digital maupun analog, kunci utama sebuah kamera terletak pada teknologi lensa, karena komponen itulah yang menjadi mata kamera dalam membidik atau menangkap obyek.

Dari sisi teknologi lensanya, kita memiliki tiga pilihan teknologi kamera digital secara gradual, yaitu kamera saku, kamera semi-SLR, dan kamera SLR.

SLR (single lens reflex), adalah teknologi lensa bergerak yang terpasang di antara lensa kamera dengan media penangkap obyek. Teknologi SLR memungkinkan kamera mencitrakan obyek bidikan seperti aslinya atau apa adanya.

Hanya dibekali lensa zoom, kamera saku tidak memiliki kemampuan untuk mencitrakan obyek bidikan seperti aslinya. Selain itu, kamera jenis ini lambat dalam imagecapture, yaitu proses membidik hingga menyimpan hasil bidikan tersebut.

Setingkat di atas kamera saku adalah kamera semi-SLR, yaitu kamera digital yang dilengkapi dengan lensa SLR. Ada dua perbedaan pokok dengan kamera digital yang benar-benar SLR, yaitu lensa dan viewfinder. Kamera semi-SLR hanya memiliki lensa tunggal yang terpatri di bodi kamera, sehingga tidak bisa berganti lensa seperti yang ada pada kamera SLR.

Teknologi viewfinder-nya juga berbeda meski sama-sama menggunakan lensa SLR untuk membidik, karena yang tampil di LCD layar kamera semi-SLR adalah pencitraan digital. Sementara pada kamera SLR, yang tampil di LCD merupakan hasil pencitraan optik.

Yang jelas, kamera SLR merupakan kamera digital paling berkelas karena memiliki aneka koleksi lensa SLR untuk berbagai keperluan yang berbeda. Harganya menjadi mahal karena sebagian besar komponen harganya berasal dari variasi lensa SLR yang bisa dibongkar pasang sesuai kebutuhan.

Mau memilih genre kamera digital yang mana, tentunya harus disesuaikan kebutuhan. Kalau sekadar untuk suasana yang fun dan rekreatif, tentunya pilihannya adalah kamera saku yang murah meriah. Kalau untuk kebutuhan profesional tentu saja pilihannya adalah kamera SLR.

Nah kalau ingin mengakomodasikan kedua kebutuhan itu, pilihannya adalah kamera semi-SLR yang sering juga disebut sebagai kamera prosumer, singkatan dari kata professional dan consumer.

Setelah menentukan pilihan genre kamera digitalnya, kini saatnya untuk memperhatikan pada aspek pendukung kamera digital, yaitu resolusi, optical zoom, flash, image capture, dan mediapenyimpan.

Resolusi

Ukurannya adalah piksel (pixel). Semakin tinggi pikselnya, maka resolusi gambar yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Kalau hanya sekadar mencetak seukuran foto dan bukan untuk membuat gambar sebesar poster, kamera digital dengan resolusi 3 megapiksel sudah memadai.

Optical zoom

Zoom adalah kemampuan memperbesar atau memperkecil obyek bidikan. Pastikan bahwa kamera digital yang akan Anda beli memiliki kemampuan optical zoom, artinya dilengkapi dengan lensa zoom.

Maklum, perkembangan teknologi software memungkinkan sebuah kamera digital melakukan zoom tanpa melibatkan lensa zoom.

Sebaiknya abaikan konsep digital zoom ini. Jangan silau dengan iming-iming berbagai efek gambar, seperti panorama, foto berbingkai dan sebagainya. Semua efek digital itu bisa dilakukan melalui komputer.

Flash

Kehadiran lampu kilat hukumnya wajib, karena akan sangat membantu ketika Anda harus membidik obyek dalam suasana yang gelap.

Namun lebih dari itu, hendaknya Anda memilih flash dengan fitur yang sangat krusial, seperti red eyereduction untuk mengurangi efek mata merah dan night scene untuk pemotretan di malam hari.

Image capture

Pastikan bahwa kamera tersebut responsif dalam membidik hingga menyimpan hasil bidikan. Bukan tidak mungkin Anda menemukan kamera saku dengan image capture yang responsif.

Cobalah dihitung waktunya ketika Anda mengklik tombol shutter hingga bidikannya tersimpan oleh kamera. Kalau ternyata kemampuannya lelet --misalnya lebih dari 5 detik, sebaiknya jangan Anda pilih.

Media penyimpan

Kamera digital selalu dilengkapi dengan kartu memori sebagai pengganti film foto. Pastikan Anda memiliki kartu memori cadangan, karena bukan tidak mungkin Anda harus memprosesnya dengan komputer dan kemudian membawanya ke studio foto untuk dicetak.

Setelah menentukan genre-nya serta memperhatikan kelima aspek di atas, selanjutnya terserah Anda! Silakan memilih harga dan merk yang pas di hati Anda. Selamat berburu!

thanks to Sutarno (Redaksi TRENdigit@l) for the good post @ this link http://www.trendigital.com/Website/News.aspx?id=6

Tuesday, July 15, 2008

Tips membuat photo menjadi soft focus

Kita sering melihat hasil photo dari seorang photographer profesional yang menampilkan photo wajah dengan fokus lembut atau dikenal dengan istilah soft-focus. Photo soft-focus umumnya diperoleh dengan menggunakan filter soft focus yang pada prinsipnya mengurangi ketajaman gambar.

Pada beberapa kamera digital dan SLR ada yang dilengkapi dengan fitur soft-focus tanpa harus menggunakan filter soft. Prinsip yang digunakan adalah dengan mengambil gambar 2 kali dalam 1 frame. Gambar pertama dengan fokus yang tajam, gambar kedua dengan fokus yang kabur. kemudian kedua foto digabung dengan memberikan transparansi tertentu pada gambar yang kabur.

Pada tutorial ini akan dilakukan proses membuat foto yang soft dengan metode seperti fitur kamera diatas yaitu membuat gambar blur dengan opacity (transparansi) tertentu. Berikut adalah contoh photo asli dan photo soft focus hasil editing dengan Photoshop CS2

Proses yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil foto di atas adalah sangat sederhana.

1 Buka foto yang akan di proses dengan photoshop. Foto tersebut akan menjadi layer Background

2 Duplikat layer Background dengan menge-drag ikon background ke ikon duplicat

3 Pilih layer Background copy, kita bekerja pada layer tersebut. Layer pada posisi atas menunjukkan layer berada lebih depan.

4 Rename layer background copy menjadi blur (atau apa saja). Penggantian nama layer akan sangat berguna jika kita bekerja dengan banyak layer.

5 Buat layer blur menjadi blur dengan fitur Gaussian Blur. Klik menu Filter, Blur, Gaussian Blur

6 Pilih nilai 5. anda bisa mencoba memilih nilai berapa saja dan mencoba hasilnya hingga sesuai dengan selera.

7 Rubah nilai opacity atau tingkat transparansi layer blur ke nilai 72. Anda bisa memilih nilai opacity sesuai selera.

8 Langkah selanjutnya adalah finishing dengan mengatur pencahayaan (level) dan mengatur kontras..

9 Level adjustment dilakukan dengan meng-klik menu Image, Adjustment, Level atau Ctr+L. Pada tutorial ini iwoth memilih untuk sedikit mengurangi cahaya dengan menggeser input level 'dark' (paling kiri menjadi 43)


10 Langkah terakhir, mengatur brightness dan contras nya dengan meng-klik menu Image, Adjustment, Brightness/Contrast

11Selesai.. Sangat simple kaan.. Anda bisa melakukan pengaturan brightness dan contrast atau menu adjustment lainnya atau mengatur kembali opacity hingga diperoleh hasil yang optimal sesuai selera.. Salam

 

blogger templates | Make Money Online